Minggu, 30 Desember 2012

Kerajinan Tas dan Koper di Sidoarjo

Sejarah panjang Sentra Produksi Tas dan Koper Tanggulangin dimulai sejak tahun 60-an, semenjak beberapa orang menjadi kuli (tenaga lepas) yang membantu proses pembuatan koper di Surabaya. Selanjutnya munculnya tenaga- tenaga trampil yang mampu membuat koper sendiri di suatu desa namanya Kedensari Kecamatan Tanggulangin.
Saat itu koper yang dibuat dari bahan karton tebal dan dilapisi kulit sapi yang diproses sederhana (kulit nabati) yang dipres menggunakan lem kanji. Semenjak pertengahan tahun 70-an, beberapa tenaga trampil di desa Kedensari kebanjiran order dari para Juragan di Surabaya. Munculnya tenaga-tenaga trampil baru sebagai akibat banyaknya orderan. Namun disaat tertentu atau karena situasi politik dan keamanan saat itu order benar-bener sepi. Munculnya sebuah ide untuk mendirikan suatu organisasi usaha yang didirikan beberapa orang, dengan usaha baru ini area penjualan hasil produksi tidak hanya ke Surabaya saja, mulai merambah Semarang, Jogjakarta, Bandung dan Jakarta.

Pada tahun 1975 organisasi usaha ini mengalami kebangkrutan karena salah kelolah. Pada tahun 1976 sebagian orang pendiri organisasi yang ambruk tersebut ditambah orang baru, hingga berkumpul 6 orang orang bersepakat untuk mendirikan sebuah Koperasi Industri Tas dan Koper (INTAKO). Koperasi ini adalah cikal bakal Sentra Industri Tas dan Koper di desa Kedensari Tanggulangin. Tahun 80-an dengan dukungan Pemerintah sejumlah mesin-mesin produksi, pelan tapi pasti Koperasi INTAKO mengalami pertumbuhan yang sangat pesat.
 Munculnya sebuah ide dari masyarakat pengerajin atas ramainya kunjungan konsumen ke INTAKO, yaitu dengan memdirikan toko-toko/showroom hasil produksi mereka sendiri. Hingga tahun 2000 telah muncul sekitar 250 toko sepanjang 2,5 km jalan sampai menuju INTAKO. Diawal-awal krisis ekonomi 1998, Sentra Tanggulangin justru mendapat keuntungan banyaknya pembeli dari Kalimantan, Sumatra dan Sulawes manjadi reseller produk Tanggulangin hingga tahun 2001.
Pada tahun 2006 produk INTAKO mengalami krisis atau penurunan orderan dikarenakan adanya kejadian luar biasa dan amat mengejutkan yaitu meluapnya Lumpur Lapindo dibulan mei akhir tahun 2006. Harapan semua atas sejarah panjang Sentra Tanggulangin menjadi penyemangat bagi pengerajin di Tanggulangin. 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Ochy's Blog 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .