Minggu, 30 Desember 2012

Media Pembelajaran PGMI


      I.            Memahami Konsep Dasar Tentang Media Pembelajaran PGMI
a.       Pengertian Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti “tengah”,perantara”,atau “perantara”. Dalam bahasa arab media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Pengertian Media menurut beberapa ahli :
·         AECT (Association For Education Communications Tegnologi)
Media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau informasi.
·         Hamidjojo dalam bukti lateheru
Media adalah sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide, sehingga ide itu dapat dikemukakan kepada penerima yang dituju.
·         Briggs
Media pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi pembelajaran buku, film, video, dan sebagainya.
·         NEA (National Education Association)
Media pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam media bentuk cetak.


b.      Tujuan media pembelajaran
Menurut Achsin (1986:17-18)
1.      Agar proses belajar mengajar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2.      Untuk mempermudah bagi guru atau pendidik dalam menyampaikan informasi.
3.      Mempermudah anak didik dalam menyerap atau menerima materi yang telah disampaikan oleh pendidik.
4.      Mendorong keinginan anak didik untuk mengetahui lebih banyak tentang materi yang disampaikan oleh pendidik.
5.      Menghindarkan salah paham antara anak yang satu dengan yang lain terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik.


Menurut Sudjana, dkk (2002:2)
1.      Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi.
2.      Bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami.
3.      Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4.      Siswa akan lebih banyak melakuakan kegiatan belajar.
c.       Fungsi media pembelajaran
Menurut Hamalik, fungsi dari media pembelajaran adalah mampu membangkitkan keinginan dan minat yang baru, motivasi, dan rangsangan kegiatan belajaran.
d.      Manfaat media pembelajaran
1.      Memperjelas pesan dan informasi sehingga dapat mempelancar dan meningkatkan proses serta hasil belajar.
2.      Meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
3.      Memberikan kesemaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka.

   II.            Memahami Jenis-Jenis dan Karakteristik Media Pembelajaran PGMI
a.       Jenis-Jenis media pembelajaran
·         Klasifikasi media di dasarkan pada bentuk dan ciri fisiknya secara mendasar dibagi menjadi dua, yaitu:
Media dua dimensi : media yang penampilannya tanpa proyeksi dan ukurannya panjang kali lebar dan hanya bisa diamati dari satu arah pandang saja. Contoh : peta, gamabar, bagan, dll.
Media tiga dimensi : media yang penampilanya tanpa proyeksi, ukurannya panjang kali lebar kali tinggi serta dapat diamati dari arah pandang mana saja. Contoh : globe, model kerangka manusia, dll.
·         Klasifikasi media berdasarkan pengalaman secara sederhana dibagi menjadi tiga, yaitu:
Pengalaman Langsung : pengalaman melalui keterlibatan langsung dalam suatu peristiwa atau mengamati kejadian atau objek atau kejadian.
Pengalaman tiruan : pengalaman yang didasarkan atas model, dramatisasi dan berbagai rekaman obyek atau kejadian.
Pengalaman dari kata-kata : perkataan yang diucapkan, rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun yang dicetak.
·         Klasifikasi media berdasarkan persepsi indera dibagi menjadi tiga, yaitu:
Media visual : media yang dijadikan mengandalkan indera pengelihatan. Contoh: foto, buku, dll.
Media audio : media yang penyampaikan pesannya hanya dapat diterma oleh indera pendengaran. Contoh: radio.
Media audio visual : media yang mempunyai unsur suara dan unsur gambar. Contoh: televisi dan film.
·         Klasifikasi media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya dibagi menjadi tujuh, yaitu:
1.      Kelompok Satu
Media grafis : media visual yang menyampaikan fakta, ide, melalui penyajian kata-kata, kalimat, angka-angka, symbol/gambar.
2.      Kelompok dua
Ø  Media proyeksi diam : media visual yang diproyeksikan / media yang memproyeksikan pesan dimana hasil proyeksinya tidak bergerak / memiliki sedikit unsur gerakan.
Ø  Media apaque projector atau proyek tak tembus pandang : media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dari benda-benda yang tidak tembus pandang.
Ø  Media slide / film bingkai : media visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut proyektor slide.
3.      Kelompok tiga
·         Media audio, misalnnya:
a.       Media radio.
b.      Alat perekam pita magnetik / kaset tipe recorder.
4.      Kelompok empat
·         Media audio visual
Media ini dibagi menjadi dua, yaitu:
a.       Audio visual murni. Contoh: video recorder.
b.      Audio visual tidak murni. Contoh: video kaset recorder.

5.      Kelompok lima
Media gambar hidup/film
6.      Kelompok enam
·         Media televisi
·         Media televisi siaran terbatas (TVST)
7.      Kelompok tujuh
Multimedia berasal dari kata “multi” yang berarti banyak/berbagai dan kata “media” yang berarti alat untuk menyampaiakan pesan. Contoh: computer (pembuatan media presentasi power point dan multimedia proyektor).
b.  Karakteristik media pembelajaran
Gerlanch & Eli (1971) mengemukakan 3 karakteristik media yang merupakan petunjuk mengapa media di gunakan.
Ø  Karakteristik fiksatif
Menggambarkan kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksikan suatu peristiwa / objek yang terjadi pada 1 waktu tertentu di trenspartasi tanpa mengenal waktu.
Ø  Karakteristik manipulative
Transformasi suatu kejadian/objek di mungkinkan karena media memiliki ciri manipulative yaitu dengan teknik pengambilan gambar time-kipse recerding atau dengan mempercepatnya memperlambatnya pada saat menanyakan kembali hasil suatu rekaman video.
Ø  Karakteristik distribitif
Karakteristik distributive dari media memungkinkan suatu objek / kejadia di transportasikan melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut di sajikan oleh sejumlah mahasiswa dengan stimulasi yang relative sama mengenai kejadian itu.

III.            Ketepatan Memilih Media dalam Pembelajaran PGMI
Penggunaan media rancangan harus melalui tahap uji coba terlebih dahulu apakah handal(valid) dan layak(realible) untuk dipakai dalam pengajaran tertentu dan dalam masa tertentu. Pembelajaran yang telah ditetapkan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbngkan :
1.      Hal yang berkenaan dengan tujuan instruksional yang ingin dicapai.
2.      Karakteristik siswa atau sasaran.
3.      Jenis rancangan belajar yang di inginkan.
4.      Keadaan latar atau lingkungan.
5.      Kondisi setempat.
6.      Luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Ada 4 kriteria pemilihan yang perlu diperhatikan sebagaimana yang dikemukakan olek dick dan carey.
1.      Kesediaan sumber setempat.
2.      Ketersediaan dana,tenaga, dan fasilitas.
3.      Faktor yang menyangkut keluwesan, kepraktisan, dan ketahanan media yang digunakan untuk jangka waktu yang lama.
4.      Efektivitas dan efisien biaya dalam jangka waktu yang cukup panjang.
Ada tiga model yang dapat dijadikan prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni:
1.      Model Flowchart, model ini menggunakan system pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2.      Model Matrik, berupa penangguhan proses pengambilan keputusan pemilihan sampai seluruh criteria pemilihannya di identifikasi.
3.      Model Checklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan sampai semua kriterianya dipertimbangkan.

IV.            Memahami Konsep Umum Sumber Belajar Sebagai Komponen Media Pembelajaran
Sumber belajar adalah alat atau barang yang bisa dimanfaatkan untuk menunjan proses belajar mengajar, baik secara langsung maupun tidak langsung atau secara keseluruhan.
Klisifikasi, jenis-jenis sumber belajar ada enam, yaitu:
1.      Pesan : informasi yang harus disalurkan oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data. Contoh: bahan-bahan pelajaran.
2.      Manusia : orang yang menyimpan informasi atau menyalurkan informasi.
3.      Bahan : sesuatu, bisa disebut media atau softwere yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat.
4.      Peralatan : sesuatu, bisa disebut media atau hardwere yang menyalurkan pesan untuk disajikan didalam softwere.
5.      Teknik/metode : prosedur yang disiapkan dengan mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang menyampaikan pesan.
6.      Lingkungan : situasi sekitar dimana pesan disalurkan atau ditrasmisikan.
Tujuan, misi atau fungsi sumber belajar adalah setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan atau misi yang akan dicapai baik secara implisit maupun eksplisit, tujuan tersebut sangat dipengaruhi oleh sifat dan bentuk-bentuk itu sendiri.
Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sumber belajar, antata lain:
a.       Perkembangan teknologi.
b.      Nilai-nilai budaya setempat.
c.       Situasi ekonomi.
d.      Keadaan pemakai sumber belajar.
Pemanfaatan pusat sumber belajar mempunyai potensi, diantaranya:
§  Meningkatkan produktifitas pendidikan dengan jalan mempercepat laju belajar, membantu guru untuk menggunakan waktunya secara lebih baik.
§  Memberikan kemungkinan pendidikan yang lebih individual dengan belajar mengurangi control guru yang kaku dan terdisional, memberi kesemptan kepada siswa untuk berkembang sesuai kemampunnya.
§  Memberikan dasar yang lebih ilmiyah terhadap pengajaran dengan jalan perencanaan program pengajaran yang lebih sistimatis, pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian tentang prilaku.
§  Lebih memantapkan pengajaran dengan jalan meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagai media komunikasi, penyajian informasi dan data secara seketika, karena dapat mengurangi jurang pemisah antara pelajaran yang sifatnya verbal dan absrak dengan realita yang sifatnya konkrit, memberikan pengetahuan langsung.
§  Memungkinkan penyajian pendidikan lebih luas, terutama dengan adanya media massa melalui,pemanfaatan bersama (secara lebih luas)tenaga ataupun kejadian langkah, penyajian informasi yang mampu menembus batas geografi.
Aplikasi pusat sumber belajar dalam pembelajaran pendidikan agama islam adalah tersedianya berbagai sumber, fasilitas dan sarana yang menunjang kegiatan pembelajaran PAI dilakukan secara dinamis dan kreatif. Hal demikian adalah untuk meminimalisir guru-guru PAI mengadakan pembelajaran secara konvensional, karena dari beberapa penelitian guru-guru PAI lebih suka menggunakan metode ceramah dari pada metode yang kreatif.

   V.            Memahami  Konsep Perpustakaan dan Lingkungan Sebagai Pusat Sumber Belajar
Definisi perpustakaan
Istilah “perpustakaan” berasal dari kata latin ”liber” atau “libri” yang artinya “buku”. Dari kata latin tersebut kemudian terbentuknya istilah “liberarius” yang artinya “tentang buku”. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sumber informasi oleh setiap pemakaiannya.
Secara umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan bahwa:
1.      Perpustakaan merupakan pusat sumber belajar.
2.      Perpustaaan merupakan salah satu komponen sistem intruksional.
3.      Perpustakaan termasuk sumber untuk menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.
4.      Perpustakaan dapat dijadikan sebagai laboratorium belajar.
Lingkungan merupakan salah satu sumber belajar, menurut klasifikasi sumber belajar berdasarkan konsep teknologi pendidikan. Secara mudah, klasifikasi tersebut disingkat “POBATEL” (P=pesan, O=orang, B=barang, A=alat, TE=teknologi, L=lingkungan).
Memanfaatkan lingkungan sebagai media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain:
1.      Menghemat biaya, karena memanfaatkan benda-benda yang telah ada dilingkungan.
2.      Memberikan pengalaman yang rill kepada siswa, pelajaran menjadi lebih konkret, dan tidak verbalistik.
3.      Karena benda-benda yang digunakan berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan siswa.
4.      Pelajaran lebih aplikatif dan lebih komunikatif.
5.      Media lingkungan memberikan pengalaman langsung kepada siswa, karena dengan media dari lingkungan siswa dapat berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi, atau peristiwa sesungguhnya secara alamiah.

VI.            Memahami Konsep Dasar Evaluasi Media Pembelajaran PGMI
a.       Pengertian Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi merupakan istilah serapan dalam bahasa Indonesia yang berasal dari istilah bahasa inggris “evolution”. Evaluasi sendiri berasal dari akar kata “value” yang berarti nilai.
Dalam membahas masalah evaluasi atau penilaian di bidang pendidikan, ada tiga istilah yang sering dipakai yaitu pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Jadi, evaluasi media pembelajaran adalah suatu penilaian dan pengukuran tingkat keberhasilan dalam penggunaan media pembelajaran.
b.      Macam-macam evaluasi
Ada dua macam bentuk penguji cobaan media yang dikenal, yaitu :
·         evaluasi formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang efektifitas dan efisien bahan-bahan pembelajaran.
·          evaluasi sumatif adalah proses untuk menentukan apakah media tersebut benar-benar efektif seperti, yang dilaporkan.
c.       Tahap-tahap evaluasi
Ada tiga tahap evaluasi formatif yaitu:
1.      Evaluasi satu lawan Satu
Pada tahap ini pilihlan dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target dari media yang dibuat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individu. Kalau media itu di desain untuk belajar mandiri, biarkan siswa mempelajarinya, sementara anda mengamatinya. Kedua siswa yang telah dipilih tersebut, hendaknya satu orang dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit dibawah rata-rata dan satu orang lagi di atas rata-rata. 
2.      Evaluasi kelompok kecil
Pada tahap ini, media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili populasi target. Kalau media tersebut dibuat untuk kelas SMP, pilihlah 10-20 orang siswa dari kelas 1 SMP. Mengapa harus dalam jumlah tersebut? Hal itu disebabkan kalau kurang dari sepuluh data yang diperoleh kurang dapat menggambarkan populasi target. Sebaliknya, jika lebih dari dua puluh databatau informasi yang diperoleh melebihi yang diperlukan. Akibatnya kurang bermanfaat untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil.
Siswa yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi. Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswi yang kurang pandai, sedang, dan pandai, laki-laki dan perempuan serbagai usia dan latar belakang.
3.      Evaluasi lapangan
Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Usahakan memperoleh situasi yang semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi diatas tentulah media yang dibuat sudah mendekati kesempurnaan. Namun dengan itu masih harus dibuktikan. Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media yang kita buat itu di uji . pilih sekitar tiga puluh orang siswa dengan berbagai karakteristik(tingkat kepandaian, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia, kemajuan belajar, dan sebagainya) sesuai dengan karakeristik populasi sasaran.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright Ochy's Blog 2009. Powered by Blogger.Designed by Ezwpthemes .
Converted To Blogger Template by Anshul .