I.
Memahami Konsep Dasar Tentang Media Pembelajaran
PGMI
a. Pengertian Media Pembelajaran
Kata
media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti
“tengah”,perantara”,atau “perantara”. Dalam bahasa arab media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Pengertian
Media menurut beberapa ahli :
·
AECT
(Association For Education Communications Tegnologi)
Media sebagai
segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan atau
informasi.
·
Hamidjojo
dalam bukti lateheru
Media adalah
sebagai bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan ide,
sehingga ide itu dapat dikemukakan kepada penerima yang dituju.
·
Briggs
Media
pembelajaran adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi atau materi
pembelajaran buku, film, video, dan sebagainya.
·
NEA
(National Education Association)
Media
pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam media bentuk cetak.
b. Tujuan media pembelajaran
Menurut Achsin
(1986:17-18)
1. Agar proses belajar mengajar yang sedang
berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna dan berdaya guna.
2. Untuk mempermudah bagi guru atau
pendidik dalam menyampaikan informasi.
3. Mempermudah anak didik dalam menyerap
atau menerima materi yang telah disampaikan oleh pendidik.
4. Mendorong keinginan anak didik untuk
mengetahui lebih banyak tentang materi yang disampaikan oleh pendidik.
5. Menghindarkan salah paham antara anak
yang satu dengan yang lain terhadap materi yang disampaikan oleh pendidik.
Menurut Sudjana, dkk (2002:2)
1. Pengajaran akan lebih menarik perhatian
siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi.
2. Bahan pelajaran akan lebih jelas
maknanya sehingga dapat lebih dipahami.
3. Metode mengajar akan lebih bervariasi.
4. Siswa akan lebih banyak melakuakan
kegiatan belajar.
c. Fungsi media pembelajaran
Menurut Hamalik,
fungsi dari media pembelajaran adalah mampu membangkitkan keinginan dan minat
yang baru, motivasi, dan rangsangan kegiatan belajaran.
d. Manfaat media pembelajaran
1. Memperjelas pesan dan informasi sehingga
dapat mempelancar dan meningkatkan proses serta hasil belajar.
2. Meningkatkan dan mengarahkan perhatian
anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar.
3. Memberikan kesemaan pengalaman kepada
siswa tentang peristiwa-peristiwa dilingkungan mereka.
II.
Memahami Jenis-Jenis dan Karakteristik Media
Pembelajaran PGMI
a. Jenis-Jenis media pembelajaran
·
Klasifikasi
media di dasarkan pada bentuk dan ciri fisiknya secara mendasar dibagi menjadi
dua, yaitu:
Media
dua dimensi : media yang penampilannya tanpa
proyeksi dan ukurannya panjang kali lebar dan hanya bisa diamati dari satu arah
pandang saja. Contoh : peta, gamabar, bagan, dll.
Media
tiga dimensi : media yang penampilanya tanpa
proyeksi, ukurannya panjang kali lebar kali tinggi serta dapat diamati dari
arah pandang mana saja. Contoh : globe, model kerangka manusia, dll.
·
Klasifikasi
media berdasarkan pengalaman secara sederhana dibagi menjadi tiga, yaitu:
Pengalaman
Langsung : pengalaman melalui keterlibatan
langsung dalam suatu peristiwa atau mengamati kejadian atau objek atau kejadian.
Pengalaman
tiruan : pengalaman yang didasarkan atas model,
dramatisasi dan berbagai rekaman obyek atau kejadian.
Pengalaman
dari kata-kata : perkataan yang diucapkan,
rekaman kata-kata dari media perekam dan kata-kata yang ditulis maupun yang
dicetak.
·
Klasifikasi
media berdasarkan persepsi indera dibagi menjadi tiga, yaitu:
Media
visual : media yang dijadikan mengandalkan
indera pengelihatan. Contoh: foto, buku, dll.
Media
audio : media yang penyampaikan pesannya hanya
dapat diterma oleh indera pendengaran. Contoh: radio.
Media
audio visual : media yang mempunyai unsur suara
dan unsur gambar. Contoh: televisi dan film.
·
Klasifikasi
media melalui bentuk penyajian dan cara penyajiannya dibagi menjadi tujuh,
yaitu:
1. Kelompok Satu
Media grafis :
media visual yang menyampaikan fakta, ide, melalui penyajian kata-kata,
kalimat, angka-angka, symbol/gambar.
2. Kelompok dua
Ø Media proyeksi diam : media visual yang
diproyeksikan / media yang memproyeksikan pesan dimana hasil proyeksinya tidak
bergerak / memiliki sedikit unsur gerakan.
Ø Media apaque projector atau proyek tak
tembus pandang : media yang digunakan untuk memproyeksikan bahan dari benda-benda
yang tidak tembus pandang.
Ø Media slide / film bingkai : media
visual yang diproyeksikan melalui alat yang disebut proyektor slide.
3. Kelompok tiga
·
Media
audio, misalnnya:
a. Media radio.
b. Alat perekam pita magnetik / kaset tipe
recorder.
4. Kelompok empat
·
Media
audio visual
Media ini dibagi
menjadi dua, yaitu:
a. Audio visual murni. Contoh: video
recorder.
b. Audio visual tidak murni. Contoh: video
kaset recorder.
5. Kelompok lima
Media gambar
hidup/film
6. Kelompok enam
·
Media
televisi
·
Media
televisi siaran terbatas (TVST)
7. Kelompok tujuh
Multimedia berasal dari
kata “multi” yang berarti banyak/berbagai dan kata “media” yang berarti alat
untuk menyampaiakan pesan. Contoh: computer (pembuatan media presentasi power
point dan multimedia proyektor).
b.
Karakteristik media pembelajaran
Gerlanch & Eli (1971)
mengemukakan 3 karakteristik media yang merupakan petunjuk mengapa media di
gunakan.
Ø Karakteristik fiksatif
Menggambarkan
kemampuan media merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksikan suatu
peristiwa / objek yang terjadi pada 1 waktu tertentu di trenspartasi tanpa
mengenal waktu.
Ø Karakteristik manipulative
Transformasi
suatu kejadian/objek di mungkinkan karena media memiliki ciri manipulative
yaitu dengan teknik pengambilan gambar time-kipse recerding atau dengan
mempercepatnya memperlambatnya pada saat menanyakan kembali hasil suatu rekaman
video.
Ø Karakteristik distribitif
Karakteristik
distributive dari media memungkinkan suatu objek / kejadia di transportasikan
melalui ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut di sajikan oleh sejumlah
mahasiswa dengan stimulasi yang relative sama mengenai kejadian itu.
III.
Ketepatan Memilih Media dalam Pembelajaran PGMI
Penggunaan media rancangan harus melalui
tahap uji coba terlebih dahulu apakah handal(valid) dan layak(realible) untuk
dipakai dalam pengajaran tertentu dan dalam masa tertentu. Pembelajaran yang
telah ditetapkan.
Faktor-faktor yang perlu dipertimbngkan
:
1. Hal yang berkenaan dengan tujuan
instruksional yang ingin dicapai.
2. Karakteristik siswa atau sasaran.
3. Jenis rancangan belajar yang di inginkan.
4. Keadaan latar atau lingkungan.
5. Kondisi setempat.
6. Luasnya jangkauan yang ingin dilayani.
Ada 4 kriteria pemilihan yang perlu
diperhatikan sebagaimana yang dikemukakan olek dick dan carey.
1. Kesediaan sumber setempat.
2. Ketersediaan dana,tenaga, dan fasilitas.
3. Faktor yang menyangkut keluwesan,
kepraktisan, dan ketahanan media yang digunakan untuk jangka waktu yang lama.
4. Efektivitas dan efisien biaya dalam
jangka waktu yang cukup panjang.
Ada tiga model yang dapat dijadikan
prosedur dalam pemilihan media yang akan digunakan, yakni:
1. Model
Flowchart, model ini menggunakan system
pengguguran (eliminasi) dalam pengambilan keputusan pemilihan.
2. Model
Matrik, berupa penangguhan proses pengambilan
keputusan pemilihan sampai seluruh criteria pemilihannya di identifikasi.
3. Model
Checklist, yang menangguhkan keputusan pemilihan
sampai semua kriterianya dipertimbangkan.
IV.
Memahami Konsep Umum Sumber Belajar Sebagai Komponen
Media Pembelajaran
Sumber belajar adalah alat atau barang
yang bisa dimanfaatkan untuk menunjan proses belajar mengajar, baik secara
langsung maupun tidak langsung atau secara keseluruhan.
Klisifikasi, jenis-jenis sumber belajar
ada enam, yaitu:
1. Pesan : informasi yang harus disalurkan
oleh komponen lain berbentuk ide, fakta, pengertian, data. Contoh: bahan-bahan
pelajaran.
2. Manusia : orang yang menyimpan informasi
atau menyalurkan informasi.
3. Bahan : sesuatu, bisa disebut media atau
softwere yang mengandung pesan untuk disajikan melalui pemakaian alat.
4. Peralatan : sesuatu, bisa disebut media
atau hardwere yang menyalurkan pesan untuk disajikan didalam softwere.
5. Teknik/metode : prosedur yang disiapkan
dengan mempergunakan bahan pelajaran, peralatan, situasi dan orang yang
menyampaikan pesan.
6. Lingkungan : situasi sekitar dimana
pesan disalurkan atau ditrasmisikan.
Tujuan, misi atau fungsi sumber
belajar adalah setiap sumber belajar selalu mempunyai tujuan atau misi yang
akan dicapai baik secara implisit maupun eksplisit, tujuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh sifat dan bentuk-bentuk itu sendiri.
Faktor-faktor yang berpengaruh
terhadap sumber belajar, antata lain:
a. Perkembangan teknologi.
b. Nilai-nilai budaya setempat.
c. Situasi ekonomi.
d. Keadaan pemakai sumber belajar.
Pemanfaatan pusat sumber belajar
mempunyai potensi, diantaranya:
§ Meningkatkan produktifitas pendidikan
dengan jalan mempercepat laju belajar, membantu guru untuk menggunakan waktunya
secara lebih baik.
§ Memberikan kemungkinan pendidikan yang
lebih individual dengan belajar mengurangi control guru yang kaku dan
terdisional, memberi kesemptan kepada siswa untuk berkembang sesuai
kemampunnya.
§ Memberikan dasar yang lebih ilmiyah
terhadap pengajaran dengan jalan perencanaan program pengajaran yang lebih sistimatis,
pengembangan bahan pengajaran yang dilandasi oleh penelitian tentang prilaku.
§ Lebih memantapkan pengajaran dengan
jalan meningkatkan kapabilitas manusia dengan berbagai media komunikasi,
penyajian informasi dan data secara seketika, karena dapat mengurangi jurang
pemisah antara pelajaran yang sifatnya verbal dan absrak dengan realita yang
sifatnya konkrit, memberikan pengetahuan langsung.
§ Memungkinkan penyajian pendidikan lebih
luas, terutama dengan adanya media massa melalui,pemanfaatan bersama (secara
lebih luas)tenaga ataupun kejadian langkah, penyajian informasi yang mampu
menembus batas geografi.
Aplikasi pusat sumber belajar dalam
pembelajaran pendidikan agama islam adalah tersedianya berbagai sumber,
fasilitas dan sarana yang menunjang kegiatan pembelajaran PAI dilakukan secara
dinamis dan kreatif. Hal demikian adalah untuk meminimalisir guru-guru PAI
mengadakan pembelajaran secara konvensional, karena dari beberapa penelitian
guru-guru PAI lebih suka menggunakan metode ceramah dari pada metode yang
kreatif.
V.
Memahami
Konsep Perpustakaan dan Lingkungan Sebagai Pusat Sumber Belajar
Definisi
perpustakaan
Istilah
“perpustakaan” berasal dari kata latin ”liber” atau “libri” yang artinya
“buku”. Dari kata latin tersebut kemudian terbentuknya istilah “liberarius”
yang artinya “tentang buku”. Perpustakaan adalah suatu unit kerja dari suatu
badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-bahan pustaka, baik berupa
buku-buku maupun bukan berupa buku yang diatur secara sistematis menurut aturan
tertentu sehingga dapat digunakan sumber informasi oleh setiap pemakaiannya.
Secara
umum perpustakaan sekolah sangat diperlukan keberadaannya dengan pertimbangan
bahwa:
1. Perpustakaan merupakan pusat sumber
belajar.
2. Perpustaaan merupakan salah satu
komponen sistem intruksional.
3. Perpustakaan termasuk sumber untuk
menunjang kualitas pendidikan dan pengajaran.
4. Perpustakaan dapat dijadikan sebagai
laboratorium belajar.
Lingkungan merupakan salah satu
sumber belajar, menurut klasifikasi sumber belajar berdasarkan konsep teknologi
pendidikan. Secara mudah, klasifikasi tersebut disingkat “POBATEL” (P=pesan,
O=orang, B=barang, A=alat, TE=teknologi, L=lingkungan).
Memanfaatkan lingkungan sebagai
media pembelajaran memiliki banyak keuntungan. Keuntungan tersebut antara lain:
1. Menghemat biaya, karena memanfaatkan
benda-benda yang telah ada dilingkungan.
2. Memberikan pengalaman yang rill kepada
siswa, pelajaran menjadi lebih konkret, dan tidak verbalistik.
3. Karena benda-benda yang digunakan
berasal dari lingkungan siswa, maka benda-benda tersebut akan sesuai dengan
karakteristik dan kebutuhan siswa.
4. Pelajaran lebih aplikatif dan lebih
komunikatif.
5. Media lingkungan memberikan pengalaman
langsung kepada siswa, karena dengan media dari lingkungan siswa dapat
berinteraksi secara langsung dengan benda, lokasi, atau peristiwa sesungguhnya
secara alamiah.
VI.
Memahami Konsep Dasar Evaluasi Media Pembelajaran
PGMI
a. Pengertian Evaluasi Media Pembelajaran
Evaluasi merupakan istilah serapan dalam
bahasa Indonesia yang berasal dari istilah bahasa inggris “evolution”. Evaluasi
sendiri berasal dari akar kata “value” yang berarti nilai.
Dalam membahas masalah evaluasi atau
penilaian di bidang pendidikan, ada tiga istilah yang sering dipakai yaitu
pengukuran, penilaian, dan evaluasi. Jadi, evaluasi media pembelajaran adalah
suatu penilaian dan pengukuran tingkat keberhasilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
b. Macam-macam evaluasi
Ada
dua macam bentuk penguji cobaan media yang dikenal, yaitu :
·
evaluasi
formatif adalah proses yang dimaksudkan untuk mengumpulkan data tentang
efektifitas dan efisien bahan-bahan pembelajaran.
·
evaluasi sumatif adalah proses untuk
menentukan apakah media tersebut benar-benar efektif seperti, yang dilaporkan.
c. Tahap-tahap evaluasi
Ada
tiga tahap evaluasi formatif yaitu:
1. Evaluasi satu lawan Satu
Pada
tahap ini pilihlan dua siswa atau lebih yang dapat mewakili populasi target
dari media yang dibuat. Sajikan media tersebut kepada mereka secara individu.
Kalau media itu di desain untuk belajar mandiri, biarkan siswa mempelajarinya,
sementara anda mengamatinya. Kedua siswa yang telah dipilih tersebut, hendaknya
satu orang dari populasi target yang kemampuan umumnya sedikit dibawah rata-rata
dan satu orang lagi di atas rata-rata.
2. Evaluasi kelompok kecil
Pada
tahap ini, media perlu dicobakan kepada 10-20 orang siswa yang dapat mewakili
populasi target. Kalau media tersebut dibuat untuk kelas SMP, pilihlah 10-20
orang siswa dari kelas 1 SMP. Mengapa harus dalam jumlah tersebut? Hal itu
disebabkan kalau kurang dari sepuluh data yang diperoleh kurang dapat
menggambarkan populasi target. Sebaliknya, jika lebih dari dua puluh databatau
informasi yang diperoleh melebihi yang diperlukan. Akibatnya kurang bermanfaat
untuk dianalisis dalam evaluasi kelompok kecil.
Siswa
yang dipilih dalam kegiatan ini hendaknya mencerminkan karakteristik populasi.
Usahakan sampel tersebut terdiri dari siswa-siswi yang kurang pandai, sedang,
dan pandai, laki-laki dan perempuan serbagai usia dan latar belakang.
3. Evaluasi lapangan
Evaluasi lapangan atau field evaluation adalah tahap akhir dari
evaluasi formatif yang perlu dilakukan. Usahakan memperoleh situasi yang
semirip mungkin dengan situasi sebenarnya. Setelah melalui dua tahap evaluasi
diatas tentulah media yang dibuat sudah mendekati kesempurnaan. Namun dengan
itu masih harus dibuktikan. Melalui evaluasi lapangan inilah, kebolehan media
yang kita buat itu di uji . pilih sekitar tiga puluh orang siswa dengan berbagai
karakteristik(tingkat kepandaian, kelas, latar belakang, jenis kelamin, usia,
kemajuan belajar, dan sebagainya) sesuai dengan karakeristik populasi sasaran.
0 komentar:
Posting Komentar